Nov 15, 2012

kacau Galau

"Jika kau anggap mendapatkanmu hanyalah soal siapa yang tercepat, maka lebih baik aku mengalah. Karena pemenangnya berarti mengganggapmu hanya sebagai piala."

"Aku ingin kamu bahagia. Tentu saja bahagia bersamaku."

"Kau tertawa bersamaku, namun kau juga tersenyum bersamanya. lalu kemudian.. haruskah aku yang menangis sendirian?!."

"Jika esok tak kau temukan lagi diriku, akankah dirimu menyesal karena belum sempat mencintaiku dengan baik?."

"Andai kehidupan berikutnya benar benar ada, mungkin Tuhan memberi kesempatan dirimu untuk menjadi aku. Agar kau mengerti apa yang kini kurasakan."

"Terkadang walau sulit aku tetap ingin berjalan, hanya untuk selalu bisa ada bersama langkahmu."

"hatiku terbagi dua.. separuh untuk jatuh dan separuh untuk patah..jika pada akhirnya aku terluka, aku masih punya separuh untuk tetap jatuh cinta."

---- 14 November 2012 ----

leutik

Sep 15, 2012

Serial Petualangan Keluarga Kijang Merah (PART 1)


“Bencana dan awal dari sebuah Legenda”


Aku punya kisah yang kudengar dari pohon beringin tua pada sebuah taman kecil di sudut kota. Tempat mungil itu jauh dari kebisingan dan kesibukan orang-orang berlalu lalang. Aku sedang duduk diayunan ketika aku mendengar desau lirih dan suara gemeretak.

Mulanya aku pikir suara itu berasal dari seorang ibu yang sedang mengeluhkan kenakalan anak-anaknya yang bermain di ujung taman. Aku hampir mengacuhkan segalanya jika aku tidak melihat ranting pohon beringin tua bergerak-gerak meskipun tak ada angin hebat waktu itu.

"Mendekatlah kemari", ucap si pohon beringin tua bagai bergumam.

Peganganku pada ayunan nyaris terlepas. Matahari kini tepat berada di ujung langit menunggu tenggelam, dan senja mewarnai langit dengan warna jingga kemerahan. Aku masih berpikir dan tak bergerak, kukira itu hanya suara gesekan ranting.

"Mendekatlah", tutur si Pohon Beringin Tua ngotot. Suaranya lirih dan berat. "Jangan membelalak ke kiri dan kanan. Kamu terlihat bodoh".

Main di ayunan tak lagi mengasyikan sore itu. Aku berjalan mendekati pohon beringin tua, kemudian merapatkan telingaku ke batangnya yang paling besar, karena dari sanalah suara itu berasal. Lantas aku mendengar sepenggal dongeng yang kisahnya lebih manis daripada apel merah yang telah ranum.

Keluarga Kijang Merah, kumpulan kijang yang menerangi seisi hutan.

Sampai langit temaram, aku mendengar cerita si pohon beringin tua. Kisah ini kutulis ulang untuk kuceritakan padamu...


& & &


Alkisah, semua bermula ketika hutan bernama Tropicallista mengalami kemarau yang amat panjang, menggugurkan daun dan ranting-ranting pohon, mengeringkan sungai dan kolam-kolam air, membuat seluruh penghuni hutan kehausan dan kelaparan.

Pohon pohon menjadi kering, daunnya meranggas dan mati perlahan, binatang-binatang tak berdaya, berjalan lemas mencari sumber air dan makanan, tak sedikit yang kemudian mati.

Pada saat semua mulai putus asa, munculah kura-kura tua penghuni sungai yang bijaksana. Ia berkata bahwa satu-satunya jalan keluar untuk menyelamatkan Hutan Tropicallisa dari bencana kekeringan adalah dengan mencari sumber air abadi yang terletak di gunung maracabaya. Gunung maracabaya adalah gunung yang setiap hari terihat gagah menjulang di sebelah selatan hutan. Gunung yang penuh bahaya yang bahkan katanya hampir tak ada yang mampu mencapai puncaknya karena jalan yang harus dilalui begitu sulit dan terjal.

Kabar dari kura-kura tua, menyebar ke seluruh isi hutan. Menjadi perbincangan ramai diantara para penghuni hutan, namun mereka berfikir bahwa jalan keluar itu sama saja seperti menjemput mati, mereka lebih berharap menunggu hujan dibandingkan harus bersusah payah mencari sumber air abadi yang bahkan kebenarannya masih diragukan.

Sementara itu, Di salah satu bagian hutan Tropicallista, terdapat sebuah pohon beringin yang sangat besar dan di sana hiduplah sebuah keluarga kijang merah, salah satu dari 5 keluarga kijang yang masih tersisa di hutan. Sebuah keluarga dengan 6 ekor anak kijang yang salah satunya bernama Dindin dan fala. Merekalah yang tersisa dari keluarga itu. Sementara ayah dan ibu mereka sakit keras dan tak berdaya di bawah pohon beringin tua.
Mendengar desas desus sumber air abadi, Dindin berniat pergi ke gunung maracabaya demi mendapatkan air untuk menyelamatkan ayah dan ibunya. Sumber air yang berada di akar-akar beringin besar tidak akan cukup untuk waktu yang lama, Dindin merasa waktunya tak banyak, maka menjelang pagi saat matahari belum sepenuhnya bersinar ia memutuskan pergi ke gunung maracabaya. Sendirian, meninggalkan ayah, ibu dan menitipkan mereka pada adik satu-satunya yang masih tersisa Fala.

Maka saat matahari timur bersinar menyinari seluruh hutan, dimulailah perjalanan besar Dindin. Perjalanan yang akan mempertemukannya dengan sahabat-sahabat yang luar biasa. Menjadi awal bagi sebuah legenda di Hutan Tropicallista.

Di tempat lain 4 ekor kijang juga memulai perjalanan mereka, 4 kijang dari keluarga yang berbeda-beda dan bagian hutan yang berbeda pula. Mereka mempunyai satu tujuan yang sama, mencari sumber air abadi demi menyelamatkan kelangsungan hidup Hutan Tropicallista.


&&&


Aku masih mendengarkan hingga bulan sudah menggantung di langit,

tiba-tiba si pohon beringin tua kemudian menggumam, “Baiklah jika kau ingin tahu kisah ini lagi, datanglah besok sore seperti biasa. Akan aku ceritakan lagi lanjutan kisah legenda keluarga kijang merah untukmu.”

Baiklah, aku langsung mengangguk saja padanya. Kemudian aku pergi dengan masih penasaran tentang kisah legenda keluarga kijang merah yang akan ku dengar esok sore.

(Bersambung…)

Sep 9, 2012

Gak cuma Kugy yang punya, kita juga punya..


Akhirnya kesampean juga nonton perahu kertas.. disini saya tidak akan menilai dan mereview film itu seperti apa.. karena dari awalpun saya tidak punya ekspektasi apa-apa pada film ini.. takut kecewa.. soalnya saya sangat suka dengan versi novelnya.. dan benar saja.. satu part dari novel itu yang paling saya ingat.. “Bulan, Perjalanan, Kita” hilang begitu saja dalam film.. mungkin lebih dikerdilkan kali ya adegannya.. adegan di keretanya sih ada.. tapi berbeda.. dan yang ini bikin agak kecewa.. (padahal katanya gak punya ekspektasi apa-apa ama filmnya) haha.. tetap saja.. agak kecewa..

Menonton film atau membaca novel memang sering mengajarkan kita pada sesuatu yang kadang kita lupa.. seperti seseorang yang sedang mengingatkan kita kembali pada hal-hal penting di dunia ini.. dan malam ini saya diingatkan kembali tentang mimpi, tentang harapan, tentang realitas, tentang takdir Tuhan yang terangkai dari serentetan kebetulan yang terencana, tentang hidup yang berputar, tentang persahabatan, tentang cinta.

Membuat sedikit merenung kembali..

Malam ini saya senang sekali.. bukan karena akhirnya kesampaian nonton film ini.. tapi karena saya menonton bersama sahabat-sahabat terbaik.. meskipun gak lengkap semua sih..

jika kugy, keenan, eko dan noni punya pura-pura ninja.. saya punya “keluarga tanpa nama”..

kita tak tahu kemana perahu kehidupan kita akan berlayar.. mungkin nanti sampai pada samudera yang berbeda, tapi semoga kita akan selalu ingat untuk kembali pulang.. Ingat! ada satu dermaga yang harus kita kunjungi pada 2020 nanti dan semoga Tuhan memerintahkan anginnya agar perahu kita bisa berkumpul kembali di sana.. lalu kita akan saling berbagi cerita tentang tempat tempat indah yang telah kita arungi.. tentang pelajaran yang telah kita tempuh.. ah.. Love you All..



Source dari sini

Sep 7, 2012

kupu-kupu malam

Sudah jam 4 pagi dan saya ga bisa tidur, lalu kepikiran untuk bikin postingan blog saja. Tapi tiba-tiba malah bingung mau posting apaan.. haha.. karena nanggung udah nyalain laptop ama nyolokin modem, akhirnya menulis apa yang ada dalam fikiran saja...

Dan fikiranku saat ini..
Penuh dengan kupu-kupu..
Seseorang telah menaruhnya disana..



Aug 30, 2012

Lagunya dulu

Sekarang lagi ramai ramainya pada ngomongin film perahu kertas yang di angkat dari novelnya mba Dee..
ahh kepengen banget nonton tapi ga seru kalo sendiri.. mau ngajak temen pun ada yang mudik ada yang sibuk kerja juga.. ya sudahlah.. masih belum kesampaian..
sebenernya pengen nonton film ini karena udah kesemsem banget ama novelnya itu.. daripada manyun mulu ga kesampaian nonton filmnya mending liat dan denger soundtrackna dulu.. dan tentu saja soundtracknya pun yang garap tetep dewi lestari.. dan saya selalu suka lirik lagu-lagunya..
check this one out...!! sambil ikutan nyanyi juga boleh...
kata temen saya sih markinyi.. mari kita nyanyi..

 

Perahu kertasku kan melaju
Membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
Tapi ini adanya

Perahu kertas mengingatkanku
Betapa ajaib hidup ini
Mencari-cari tambatan hati
Kau sahabatku sendiri

Hidupkan lagi mimpi-mimpi
(cinta-cinta) cita-cita
Yang lama ku pendam sendiri
Berdua ku bisa percaya

Reff:
Ku bahagia kau telah terlahir di dunia
Dan kau ada diantara milyaran manusia
Dan ku bisa dengan radarku menemukanmu

Tiada lagi yang mampu berdiri halangi rasaku
Cintaku padamu…

Aug 25, 2012

Monster VS Super Hero

Tiinnn... tiiinn... bunyi klakson panjang... lampu motor udah ambil kanan siap belok..
tapi sang lelaki masih gak mau minggir, tetep santai di jalurnya yang berlawanan..
"Kambing..! gak liat lampu apa!"

Ups... itu adalah kata yang saya lontarkan pada si lelaki sotoy tadi..
dan sedetik kemudian kami pun saling bertatapan muka..  matanya yang sedikit kemerahan karena iritasi, kumisnya yang tipis, rambutnya yang mirip boyband (gak pake helm), dan bulu hidungnya yaaang... (eits.. yang ini berlebihan... sepertinya tidak sedetail itu...) dan yang paling saya tidak suka adalah wajahnya yang tak merasa bersalah sedikitpun..

hmm..  akhir-akhir ini ketika naek motor rasanya teriakan "Hei!..", "Heh..!!" atau "Kaambing" lebih sering terdengar keluar dari pita suara saya sendiri.. rasa kesal yang muncul secara spontan.. (ya iyalah gmana gak kesel.. udah mah gak pake helm, sradak sruduk, melawan arus ngelewati marka jalan.. oke fine, kalo emang dia jago naek motor, lah yang laen gmana? emang jalanan punya embah nya..?) tuh kan jadi ngomel-ngomel di sini..

pokoknya kalo naek motor saya sering naik pelaminan eh naik pitam maksudnya dan pada saat itu rasanya seperti dikuasai oleh monster yang tiba2 muncul dalam diri saya sendiri.. (kalo tiba-tiba jadi HULK sih boleh juga.. kan bisa jadi anggota the avengers.. #eh), tapi kemudian yang ada malah nyesel.
nyesel udah kalah ama monster. kalah ama diri sendiri.

setiap orang punya monster dalam dirinya dan yang terpenting adalah bagaimana kita mengendalikannya. kita harus belajar pada Sayyidina Ali ra untuk hal ini, beliau yang tidak jadi membunuh ketika sedang berada di medan perang lantaran ia telah diludahi oleh musuh yang sudah tak berdaya. Padahal tinggal tebas sekali sudah terpentallah kepala musuh beliau itu berguling-guling di padang pasir kemudian dimakan burung bangkai. Tapi saat itu belum terjadi, saat beliau diludahi, maka amarahnya lah yang menguasainya, musuhnya bukan lagi seorang kafir dihadapannya tapi 'monster' dalam dirinya. Dan beliau tak membiarkan monster itu menang, memukulnya telak seperti seorang superhero. Tak membiarkan monster itu berkutik sedetik pun.

Dan aku pun sedang belajar untuk mengalahkan monster seperti beliau..
seperti superhero sejati..

Gak Berani!

Pernah mendengar cerita ini...
ada seorang pemuda belajar tentang hakikat kebijaksanaan pada seorang tua.. pak tua menyuruhnya mengambil segenggam garam yang dimasukkan ke dalam cawan berisi air dan menyuruh pemuda itu meminumnya.. rasa airnya menjadi sangat asin bahkan pahit.. kemudian pak tua pun mengajak si pemuda berjalan bersama ke sebuah telaga dan disuruhnya pemuda itu kembali memasukkan segenggam garam ke dalam telaga dan meminumnya.. ternyata air telaga itu tetap tawar.. pak tua pun memberikan penjelasan pada si pemuda bahwa begitulah perumpamaan hati manusia.. jika kau bisa membuat hatimu seluas telaga maka kau akan dengan mudah menawarkan rasa sakit hatimu, rasa kesalmu bahkan amarahmu..

berkali-kali aku mendengar cerita ini.. mengangguk takzim seolah mengerti.. tapi hanya sampai di situ.. hanya seolah mengerti karena sejatinya tidak.. ketika ada seseorang membuatku marah atau kesal aku tetap saja sulit memaafkannya, karena dalam hatiku masih terdapat perasaan 'dendam', 'benci' atau sifat kekanak-kanakan yang lain.

mengapa nasihat yg kita terima itu kadang tak berarti, namun ketika membaca balasan sms dari seorang teman aku mulai mengerti.

"lw belom paham ze, selama lw belum berani menghadapi konsekuensi dari apa yg lw ambil"

aku setuju dengannya 1000%.. terkadang ketika kita dinasehati, kita dengan mudah mengatakan iya, paham, menerimanya, tapi hanya sebatas itu.. nasihat itupun lama-lama terlupa.. butuh sebuah tindakan, sebuah pengalaman empiris untuk akhirnya membuat kita paham dan mengerti maksud dari nasihat-nasihat yg kita terima. kita perlu mengalaminya sendiri dan untuk itu harus ada tindakan yang kita ambil.

nb. dan untuk nasihat yang kuminta padamu teman.. maaf kali ini kau benar.. aku memang belum paham.. aku belum berani mengambil keputusan itu.. ketakutan akan sebuah kehilangan dan konsekuensi yang harus ku ambil..


Dan sungguh aku masih belum berani..!!

*paradoks


Ini tentang kekecewaan, tentang sakit hati atau tentang perlakuan buruk yang membuatmu gedek atau dongkol atau kesel atau apalah namanya.. hal hal yang pengen banget kamu lupain dan saat kamu berusaha lupain.. yupz semakin kamu berusaha lupain.. saat itu juga makin kepikiran..

 ahh.. melupakan itu memang sulit! 

Tapi tahukah kamu ada hal hal yang begitu mudah kita lupakan.. kebaikan kebaikan yang telah orang lain berikan, nikmat-nikmat  tuhan yang kita dapatkan.. semua itu.. hal-hal yang membuat kita bahagia dengan mengingatnya justru mudah terlupa..

Aahha.. ternyata melupakan itu begitu mudah bukan!?


nb: ssst.. ada sebuah rahasia... ternyata wanita itu paling mudah melupakan kebaikan (ini untuk postingan yang lain)

Aug 13, 2012

Maafkan aku jika hanya sekedar Ini yang kutahu tentangmu.. (part I)


Apa yang kau lakukan ketika kau benar-benar jenuh?. Membaca, mendengarkan musik, atau tidur..? hmm... dan siang itu aku memutuskan untuk menonton film saja. Bukan di bioskop, tapi di leptop ku sendiri.. aku ingat ada beberapa film dari temanku yang belum aku tonton, maka ku buka salah satu folder di leptop yang bertuliskan ‘nomat’. Bukan singkatan dari nonton hemat tapi nonton nikmat... (karena ini gratisan, jadi bukankah lebih nikmat menontonnya dibandingkan di bioskop yang harus bayar? he..) Klik! Kubuka folder nomat dan di dalamnya yang pertama kali terlihat adalah folder berjudul “Chibi Maruko Chan*”.. hmmm... ya sudahlah kuputuskan menonton ini saja, apa salahnya menonton film yang menurutku untuk anak-anak, toh kata temanku filmnya bagus.

Setelah 1 jam 36 menit dan 14 detik berlalu.. waaah.. Ternyata filmnya memang bagus. Banyak nilai-nilai kekeluargaan yang aku dapat. Dalam film ini ada adegan yang paling kusuka yaitu cerita dimana pada suatu ketika Maruko terjatuh dari sepeda dan seluruh anggota keluarganya mulai dari ibu, kakek, nenek dan kakaknya begitu mengkhawatirkan maruko, namun sang ayah justru bersikap lain, ia bersikap seolah-olah tak peduli dan mengatakan kejadian itu karena Maruko yang salah dan kurang hati-hati bersepada. Maruko merasa ayahnya tidak peduli padanya dan pada esok harinya saat Maruko akan bersepeda, di sepedanya sudah terpasang sebuah kaca spion. Siapa lagi kalo bukan ayahnya yang memasang untuknya.. (terkadang ayah punya caranya sendiri mengajari kita).

Dua paragraf di atas adalah pembukaannya saja dan rasanya cukup.. sebenarnya postingan ini ku dedikasikan untuk ayahku, di sini aku ingin bercerita sedikit tentangnya.. ia biasa ku panggil Apih. Apih adalah orang yang cukup keras kalo sedang marah, namun ia tak pernah memakai kekerasan seperti menampar, memukul atau jenis KDRT yang lain. Ayahku akan membentak dengan keras atau terkadang sangat keras kemudian membanting pintu atau sekedar menggedornya. Hal paling kasar yang pernah kulihat adalah saat adik perempuanku pulang larut tanpa izin, tahu apa yang beliau lakukan? mengambil HP adikku dan menghancurkannya dengan palu. Itu saja. (sereeem juga tapi ya…)

Tapi jujur ayahku sangat jarang marah, Ia adalah pribadi yang baik pada orang orang disekitarnya. Ibuku pernah bilang bahwa ayahku justru terlalu baik pada orang lain. Apih adalah orang yang supel dan mudah bergaul. Aku pernah diajaknya ke pasar beberapa kali dan ini yang paling aku tak suka. Kenapa? Mungkin butuh waktu 4-6 jam jika pergi bersamanya ke pasar, bukan karena tawar menawar yang lama, tapi karena hampir tiap beberapa meter ia berhenti dan mengobrol dengan yang punya toko (dan aku hanya duduk melamun depan toko.. he.. dicuekin..!), Obrolan mereka bukan seperti obrolan orang yang baru kenal tapi seperti obrolan kawan lama yang akrab. Dari ibuku aku tahu bahwa waktu muda ayahku adalah orang yang pandai bergaul, wajar saja kemudian banyak yang mengenalnya, kenapa di pasar karena Apih muda sering sekali membantu kakekku untuk berjualan hasil kebun di sana. (Sifatnya yang terbuka pada siapa saja kadang membuatku bertanya kenapa hal itu berlawanan denganku yang punya sifat introvert.. hmm.. entahlah..?). Dulu aku sering sekali diajaknya kepasar, namun sejak SMP kelas 3 rasanya sudah tak pernah lagi... 

I Miss that moment..!
(sekarang kan mau lebaran.. udah gak dibeliin baju lagi kaya dulu..)

Bersambuuuuuung.....!!


Jul 30, 2012

Beda Kepala

"karena aku ingin memberi jarak pada kita. agar rindu mengisi tempatnya. agar hati mengerti inginnya."
"......"
"itulah alasan ku tak menghubungimu" ucap willi
Mira hanya berpaling. "kau tak pernah mencintaiku kan wil?"
"aku mencintaimu Mir... namun aku lebih mencintai Tuhan.. aku ingin menempatkan dirimu pada tempat yang tepat di hatiku.. Aku takut cintaku terhadapmu berlebihan.. karenanya aku menghindar sejenak.."
"Bohong..! itu alasanmu saja.. kau tahu bahwa saat kau menghindar itu aku membutuhkanmu..?"
"Aku ingin menjadi seseorang yang memberimu kepercayaan, bukan berarti aku tak perduli. aku hanya yakin bahwa kamu mampu bertanggung jawab atas hidupmu sendiri"
"Kau adalah wanita kuat Mira.." lanjut wil.
Mira pun hanya diam kemudian pergi...

Jul 26, 2012

Terlambat


Bagi Mira, hidup kini terlalu membosankan, tak ada lagi yang ia tunggu seperti hari-hari biasanya. Beberapa kejadian yang belakangan terjadi membuat ia terpaksa harus menata ulang hatinya. Belajar untuk menerima keadaan.
Merelakan sebuah kepergian memang tak pernah mudah, Suaminya yang meninggal adalah kehilangan yang pahit namun perpisahaan dengan seseorang di taman tempo hari adalah kehilangan sesungguhnya.
Sebulan setelah kejadian di taman itu. Seseorang datang mengetuk pintu rumahnya, menyerahkan selembar amplop coklat dan sebuah kabar. Kabar yang membuatnya mengerti apa yang namanya ‘terlambat’
* **
Senja itu, Mira duduk sendirian di taman sambil memandangi langit yang berwarna jingga. Sesekali ia menikmati pantulan cahaya matahari yang berkilauan di riakriak air kolam di tengah taman. Riak riak air yang menyerupai sisik-sisik naga yang berkelebat berwarna keemasan. “Indah” ucapnya pelan.
Di salah satu bangku kayu panjang, bersisian dengan remaja yang sedang bermesraan, Mira duduk menghadap ke jalan. Hanya duduk. Mengamati kendaraan atau orang-orang yang melintas. Menunggu senja rebah di hamparan kota.
Hai...
Seorang Pria tiba-tiba berdiri dihadapannya sambil tersenyum. Senyum yang sudah bertahun-tahun tak pernah dilihatnya. Senyum yang hampir tak mungkin bisa ia lupakan, terlalu istimewa dan mungkin hanya bisa lupa jika memang ia hilang ingatan.  
Itu kamu?” Mira tak mampu menyembunyikan keterkejutannya. Segala rasa berpendaran dalam hatinya. Senang, sendu, haru, pilu, kesemuanya membuat Mira tak mampu beranjak sedikitpun dari tempat ia duduk.
Begitupula Willi, Dadanya bergemuruh hebat melihat Mira dihadapannya. Ada perasaaan terpendam bertahun-tahun yang tiba-tiba menyeruak. Ingin ia memeluk wanita itu dan merasakan bahwa ini benar-benar kenyataan.
Sesaat mereka berdua hanya terdiam, hingga Mira berhasil mengendalikan emosinya dan menggeser duduknya untuk memberi tempat pada willie.
Gimana?” Tanya Mira tak jelas arahnya.
Kaget ya, Gimana apanya?” tanya Willie yang telah duduk di sebelah Mira.
Iya kaget, Gimana caranya kamu tahu aku di sini?
Dari seorang teman, Lama yah kita gak ketemu.
 “Dua puluh tahun, bukan waktu yang sebentar” Jawab Mira pasti.
Dan kamu masih saja terlihat manis seperti dulu.
Mira hanya tersenyum kecil. Masih ’semanis dulu’. Bukankah itu lucu? Kalaupun masih tampak cantik atau manis itu pasti tinggal sisanya saja. Kecantikan yang telah memudar karena usia. Tapi kalimat itu tak urung membuat Mira merasa tersanjung karenanya.
Terakhir ku dengar kamu tinggal di Singapura. Kapan kamu datang?” tanya Mira yang kini mulai berani menatap mata Willie.
Belum seminggu, tiga hari yang lalu tepatnya
Sengaja datang  mencariku ya?” Mira tersenyum manja, sisa masa mudanya dulu.
Willi hanya tertawa kecil lalu sesaat kemudian tiba-tiba tawanya hilang. “Aku mendengar kabar suamimu meninggal, aku turut berduka.” ucapnya pelan. “sama seperti dahulu, aku datang menemuimu hanya untuk memastikan kau akan baik-baik saja,” lanjut willie.
Mira tak mengucapkan sepatah katapun. Bibirnya bergetar dan matanya menerawang ke kejauhan. Sedetik kemudian mata itu berembun. Perih tiba-tiba terasa menjalari seluruh hatinya. Luka lama itu ternyata tak pernah mampu disembuhkannya. Semula ia menduga luka itu telah pulih saat ia memilih untuk menikah. Tetapi sore ini, ketika Willie tiba-tiba muncul di hadapannya ia sadar di sudut hatinya tersimpan goresan luka yang bisa terkoyak kapan saja.
“Lalu, kemana saja kau pergi selama ini, saat aku menunggumu tanpa kabar  dan kini kau datang begitu saja seolah semua baik-baik saja!” Mira mengucapkan itu tanpa melihat willi bahkan dari nada suaranya ia tak dapat menyembunyikan kemarahannya.
“Kamu tahu Mira, Saat itu aku lelah sama perasaanku sendiri”
“…….”
“Tapi jika kamu tahu, aku gak pernah nyerah sama perasaanku ini, aku hanya merelakanmu bahagia”
“Huh.. apa bedanya merelakan sama menyerah? Keduanya sama saja bagiku.”
“Saat itu aku sadar, seberapa besarpun aku mencintaimu tak akan pernah mampu membuat kamu bahagia.”
“Dasar sok tahu, darimana kamu menyimpulkan aku gak pernah bahagia  sama kamu?. Dasar Bodoh!”
“…….”
“Huh.. Dulu kamu tak pernah mengatakannya Mira, tak pernah..!, lalu darimana kutahu waktu itu kamu bahagia sama aku.”
“Aku selalu menunggu kamu wil, aku mencintai kamu”
 Mira dan Willi hanya duduk terdiam, seolah waktu berhenti dan dunia mulai berputar berlawanan arah. Fikiran mereka terbang menerawang jauh menembus bertahun-tahun waktu yang telah terlewat. Dan mendarat tepat di masa mereka adalah sepasang sahabat.
Di taman itu, waktu berjalan dengan angkuhnya seakan tak ada yang bias menghentikan lajunya sang mentari senja pun harus tenggelam menyisakan semburat merah di ufuk barat.
Suara Willi akhirnya memecahkan dinding dinding kesunyian yang tercipta diantara mereka berdua.
“Perasaanku padamu gak pernah berkurang sedikitpun Mir, dan walaupun sekarang aku tahu kamu punya perasaan yang sama sama aku, semua sudah terlambat”
“Maafkan aku, Maaf jika aku baru mengatakannya saat ini , aku juga tahu sekarang sudah terlambat. mungkin disisimu sekarang sudah seorang wanita cantik yang mampu membuatmu bahagia.” Suara Mira bergetar sambil mengukir senyum yang dipaksakan.
“Bukan itu alasannya, sampai saat ini aku tak pernah menikah Mir, jika harus menikah aku hanya akan menikah dengan wanita yang aku cintai. Dan aku harap itu kamu. Ah sudahlah..!! kita sudah terlalu tua untuk membicarakan cinta. Semua sudah terlambat.”
“……”
“……”
“Lalu…?” Mira bertanya menunggu kejelasan apa yang diucapkan Willi
“Aku harus pergi.. kamu baik-baik ya, jaga dirimu” Tanpa menjawab pertanyaan Mira, Willi pergi begitu saja.   
Sore itu sejuta pertanyaan menghampiri Mira. Sebuah pertemuan yang ia tunggu sejak dulu, Sebuah momen untuk mengungkapkan perasaan pada seseorang yang ia cintai berakhir begitu saja. Ia kini kembali ditinggalkan.

***
Amplop coklat itu berisi selembar surat yang kini telah ia pegang. Tangannya masih gemetar menahan semua gemuruh perasaannya saat ini. Mira duduk di sebuah meja yang dekat dengan jendela. Sinar mentari bersinar cerah pagi itu memperlihatkan pipinya yang mulai basah oleh air mata.
Ia masih bergetar memegang surat itu. Sebuah surat yang datang bersama kabar meninggalnya Willi karena kanker darah. Inilah rasa kehilangan sesungguhnya yang membuat hatinya remuk seketika.
Perlahan ia pun membaca surat terakhir dari willi.
“Dear Mira…
Jika kamu membaca surat ini artinya aku sedang memulai perjalanan panjangku. Kamu tahu gak? Banyak hal yang telah aku lalui sepanjang hidupku, tapi hal terindah yang tak pernah bisa kulupakan adalah saat bersamamu dulu. Kamu yang manja, yang sukanya diperhatiin. Kamu yang suka cerita panjang lebar tentang apapun. Kamu yang suka teriak melengking sampe 7 oktaf .. haha mungkin Mariah carey aja kalah dengan lengkingan suara kamu. Semua itu dan masih banyak hal lainnya adalah hal-hal yang paling mewarnai hidupku selama ini.
Terima kasih. Terima kasih untuk bersedia aku cintai. Dan kini aku pun berterima kasih karena kau juga mencintaiku.
Tetapi Maaf aku tak bisa bersamamu seberapa besarpun aku ingin. Tuhan punya rencana lain untuk ku, untuk mu, untuk kita. Dan kita tak pernah bisa menilai semua ini lebih baik atau buruk dari kacamata seorang manusia. Tuhan tau yang terbaik.
Kamu baik-baik ya,
jalani hidupmu dengan baik. Temukan seorang pria yang dapat membahagiakanmu.
Jangan lagi menungguku karena aku tak akan pernah kembali.

Dari Aku yang tak pernah berhenti menyayangi kamu apa adanya
_Willi

“Maaf kan aku willi. Maafkan aku yang dahulu terlambat menyadari perasaanku sendiri. Menyadari bahwa sesungguhnya saat itu kau memberiku kesempatan untuk dicintai sekaligus mencintai. Dan 
kini, seperti yang kau bilang di taman sore itu. Semuanya sudah terlambat.”



Gak mau jadi bangkong..!!


Tak ada tanggal kadaluarsa untuk sebuah buku. Dari  semua barang bekas yang ada di rumah, aku menganggap buku, majalah dan sejenisnya adalah benda yang paling berharga. Meskipun buku-buku itu kutaruh di gudang, namun sesekali aku menyambanginya untuk sekedar membaca dan mengingat-ingatnya kembali. Memang yang ada di sana hanya buku-buku pelajaran sekolah dan majalah yang dulu sempat ku baca seperti bobo, aku anak saleh, tabloid bola, juga beberapa buku serial goosebumps favoriteku dulu. Tapi entah mengapa aku sangat berat jika harus menjualnya ke tukang loak. Aku sempat berfikir untuk menyumbangkannya saja suatu hari nanti atau mungkin bisa kujadikan koleksi klasik jika aku sudah punya toko buku nanti.
Namun kemarin pagi bencana itu datang. Saat kusambangi gudang di langit-langit rumah. Aku merasa ada yang lain, gudang itu bersih sekali. Sebuah firasat buruk langsung terlintas di kepalaku. Kucari ke gudang terbuka di belakang rumah yang berisi besi-besi dan peralatan tua, namun buku-buku bekas itu juga tak ada disana. Lalu dimana?
Akhirnya jawabannya kutemukan setelah aku bertanya pada ayahku. Dan ternyata ayahku telah menjualnya ke tukang loak beberapa hari yang lalu, karena dia bilang barang-barang bekas itu tak berguna. Huft.. Entahlah.. tiba-tiba ada yang bergetar dihatiku, aku tak pernah merasakan perasaan kehilangan seperti ini sebelumnya. Berlebihan mungkin, Tapi itulah yang kurasakan. Akupun pergi tanpa berkata apapun.
Kesal. Marah. Entahlah apa namanya. Aku sadar betul jika di keluargaku tak ada satupun anggota keluarga yang menghargai pentingnya sebuah buku. Di rumahku, tak akan kau temukan buku yang berjajar rapi di samping TV atau bahkan buku yang memenuhi lemari seperti di beberapa rumah lainnya. Bukan karena tak ada tempat atau tak punya lemari, karena memang bukunya pun tak ada.
Rasanya di sini buku adalah barang tak berguna. Ketika aku membeli 1-2 buku novel. Mereka bertanya “Untuk apa?”. Aku pernah membeli buku sangat tebal tentang tuntunan shalat 4 mazhab. Lalu apa kata ibuku.. “untuk apa buku-buku kaya gini? Kita itu Islam Ahlusunnah wal jamaah, klo mau blajar agama belajar aja tuh ama ajengan” aku hanya diam kemudian pergi menyimpan buku itu ke lemari belajarku. Terkadang aku mengunci kamarku demi menjaga beberapa buku yang terkadang hilang atau bahkan dicurigai macam-macam. Aku ingin tahu banyak hal dan aku tak mau jika harus dibatasi.
Maka tekadku satu sekarang. Aku ingin balas dendam. Menjadikan rumahku nanti sebagai sebuah taman bacaan. Yang bisa memuaskan keingintahuan orang-orang yang ada di dalamnya. Agar orang-orangnya tidak menjadi bangkong yang terkurung dalam batok kelapa.

sumber gambar dari sini

Jul 3, 2012

Bersenandung

wahai gadis bermata sendu
mengapa kau merenung
tertunduk di sudut dunia
apa yang kau sesali

tak tahukah dirimu
hidup takkan menunggu
buka sedikit hati
agar kau tahu kau tidak sendiri

lupakah kau cara tersenyum?
apa sayapmu patah?
jika begitu tak mengapa
izinkan ku memapah

berhentilah memaki
semua yang telah dicuri
buka sedikit hati
agar kau tahu kau tidak sendiri.

Bagaikan lagunaku saat kau menangis
luapkanlah hingga tak berbekas
biarkan ku pungut duri yang tersisa
dan kupeluk hingga kau tersenyum

penyanyi : Fiersa besari

Jun 16, 2012

I Will Always Love You


“Aku akan terus mencintaimu..”
Ciee... Gombal ya?, gak percaya??

Jika membaca judul di atas mungkin kamu akan teringat dengan sebuah lagu, kemudian terngiang-giang lengkingan suaranya whitney houston. Salah satu lagu evergreen ini entah mengapa selalu membuat saya merasakan ada perasaan dan sensasi tertentu saat menikmatinya.. tapi postingan kali ini saya tidak akan bercerita tentang lagu ini atau kematian whitney beberapa bulan lalu, tetapi kali ini saya ingin bercerita tentang cinta.. Cieee [lagi].

Jadi teringat dengan kata-kata om SuperMan (yang kalo selesai ngomong selalu bilang super), katanya “Cinta itu menumbuhkan, membesarkan, meninggikan dan menguatkan”. serupa dengan ajaran bijak Almarhum Buya Hamka, sang ulama fenomenal penulis Tafsir Al Azhar. “Bahwa cinta memberimu energi, alih-alih melemahkanmu

Kemudian pertanyaannya adalah...

Anak-anak muda sekarang saat jatuh cinta justru ia menjadi tak produktif, bawaannya sendu kemudian jadi ‘galau’, pikiran melayang kemana-mana, tubuh terasa loyo, sehingga produktivitas malah menurun drastis. (bukan curcol..!) lalu mengapa om SuperMan dan alm. Hamka mengatakan kalau cinta itu memberi energi begitu besar bagi kita? Mampu menguatkan kita? Seharusnya kalau punya energi segitu besar, maka bukannya loyo, justru kita bisa meningkatkan produktivitas berkali-kali lebih besar dari sebelumnya.

Lalu mengapa ada sepasang suami istri yang saling mencintai, kemudian pada titik tertentu justru merasa kehilangan cinta dan memilih untuk bercerai? Padahal semestinya cinta memberi keduanya energi besar untuk mempertahankan rumah tangga, dengan berbagai romantika yang telah dibangun, apapun yang terjadi?

Menurut Teddy Prasetya seorang pakar NLP/Hypnosis bahwa “cinta adalah sebuah kondisi yang bisa dikendalikan. Sebuah kondisi yang tidak terjadi begitu saja, melainkan kita diberi kemampuan untuk mengontrolnya. Maka apakah kita mencintai atau tidak mencintai bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Ia adalah sebuah state of mind yang sejatinya kita ciptakan sendiri, dan karenanya bisa kita bangkitkan kembali saat ia mulai meredup”.

Menarik..!!

tapi saya tak 100% setuju, cinta memang sebuah pikiran perasaan yang bisa kita kendalikan, tapi saya rasa kemunculannya tak kita ciptakan sendiri, ada campur tangan dari Sang Pemilik Cinta.

Oke.. oke.. kembali ke topik yang menarik tadi, bahwa cinta itu bisa kita kendalikan.. hampir serupa juga kata seorang Novelis Tere Liye “cinta itu hanya segumpal perasaan dalam hati, sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gulai kepala ikan, suka mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita besarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga akan cepat layu seperti kau bosan makan gulai kepala ikan.”

Jadi wajarlah dengan anak-anak muda yang galau-galauan atau fenomena cerai walau sudah mengalami romantika yang lama. keduanya memilih untuk seperti itu, mengendalikan cintanya masing-masing. yang satu dilebih-lebihkan dan yang satu dilupakan.

Masalahnya.. memilih untuk menjaga energi dari perasaan cinta itu tetap menyala secara wajar adalah perlu usaha yang luar biasa.. Harus ada sumber energi yang lebih besar dari perasaan cinta itu sendiri yaitu ketaatan pada Sang Pemilik Cinta. “Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” Maka cinta yang dihalalkan lewat pernikahan adalah perwujudan ketundukan manusia untuk beribadah kepada-Nya.

Jika cinta bersumber dari ketaatan pada-Nya bukan tidak mungkin energi cinta akan mampu kita kendalikan menjadi sumber energi yang produktif dan akan tetap bertahan hingga Sang Pemilik Cinta yang mencabutnya sendiri..

Jadi jika cinta itu datang, sebaiknya kau percaya jika kukatakan padamu.. Nikah yuk.. 

Cause..
I Will Always Love You..

*kemudian nyanyi...*

 *NB: 
dengan postingan ini artinya gagal Hiatus.. postingan buat calon istri [entah siapa]..  ^^
tumben nulis postingan panjang kayak gini.. apa karena lagi jatuh cinta.. 
Mungkin. 

Jun 11, 2012

Hiatus

setelah lama tidak ngeblog akhirnya bikin postingan juga... dan postingan pertama di bulan juni inipun hanya ingin sekedar meneriakkan... HIATUS...!! kemudian... terserahlah mau peduli atau tidak... anggap saja si pemalas ini sedang sangat malas-malasnya...

dan entahlah kapan lagi saya kembali membuat postingan di blog ini..

May 29, 2012

Fiksi Mini -Lady Gaga-

Malam.. 3 juni 2012..
Alunan suara lady gaga membahana ditelinga tito dan kawan-kawannya.. mereka larut dalam lantunan suara dan nyanyian si 'mother monster'.. seperti terhipnotis oleh gaya unik dan aura dari si fenomenal lady gaga mereka gak berhenti nyanyi.. beberapa isu yang santer terdengar tentang pencekalan dan aksi anarkis pada konser lady gaga tak mereka hiraukan..

"emang siapa yang mau anarkis ama lady gaga.. omong kosong doank tuh.. media aja yang terlalu gembar gembor.." dengan sedikit teriak Tito berbicara pada temannya.

"Iye.. media dan kalangan anti-FPI aja tuh yang parno..." teman tito menimpali sambil masih asik mendengar lady gaga bernyanyi.

"Asiiik nih.. Poker Face sekarang..!! Gw suka banget nih lagu.." Tito berteriak sambil mengajak teman-temannya nyanyi bareng..

Tapi.. tiba-tiba..

Brugh..!!

"Apa tuh...!!" mereka pun kemudian terdiam sesaat.

Pintu pun terbuka...
"Titooo...!! Kecilin volume suaranya.. kasian tuh adekmu lagi belajar di kamar sebelah..!!"

May 22, 2012

Aku belajar darimu


Darimu aku belajar
Mendengar semisal debar dan muasal getar
Melihat sederhananya isyarat dan rumitnya gelagat
Memaknai asa yang terasa tak biasa

Darimu aku belajar..
Lalu..
Maukah kau juga belajar dariku??

May 16, 2012

for question..

Suatu waktu kau pernah bertanya..
"Perasaan yang terpendam juga bisa disebut doa, bukan?"


aku mengamininya sambil menerka-nerka.
pada palung yang mana perasaan itu kau pendam?,
berharap nanti ada seseorang yang menggalinya.
hingga doa menjadi kenyataan.

kau tahu?
aku adalah seseorang.

May 6, 2012

Secangkir Kopi

Kau yang sedang marah.
Sebentar saja mendekatlah padaku.
Ada yang ingin aku berikan untukmu.

Bukan sebuah puisi.
Karena aku tahu.. Puisiku tak seromantis bikinan Sapardi

Bukan juga "Coklat"
Karena yang aku tahu.. Kau lebih menyukai Hijau dan Biru.

Cuma ini yang bisa kuberi.

Dari aku,
yang telah bersikap menyebalkan.

Secangkir penuh "MAAF".
Untukmu.












5 Mei 2012, Pagi

Apr 28, 2012

Pulang


Tak kau datangi aku dengan untaian kata-kata murah.
Padahal, barangkali ada jiwa yang mentah yang kau sembunyikan.
Maka akupun tak hiraukan.
Akan kudatangi kau dengan isyarat.
Yang tak dapat terlihat oleh mata,
Namun menjadi cahaya  bagi jiwa yang fana.
Agar ia menemukan jalannya pulang.
padaku.

Apr 25, 2012

Sayonara Sewindu


Di akhir windu, aku sengaja menemui kenangan.
Bukan untuk berpesta merayakan waktu yang beranjak dewasa.
Tapi untuk sekedar mengucapkan selamat tinggal.
Padanya yang kini aku panggil masa silam.
Biarlah waktu – waktu yang datang,
kemudian terlupa bahwa ia pernah ada.


Apr 13, 2012

fikiranku pergi ke masa lalu sesukanya

Apa itu masa lalu? 
Adalah hal-hal yang hanya bisa kita kenang lewat fikiran. 
Menurutku, Mesin waktu yang ada saat ini adalah hanya untuk pergi melihat masa lalu.
Dan satu-satunya mesin waktu yang ada bernama kenangan.
terkadang mesin waktu (kenangan) mu dapat dengan mudah kau nyalakan , seperti menekan tombol on off kemudian ia menyala, namun terkadang mesin waktu itu menyala tiba-tiba. membuat fikiranmu pergi sesukanya tanpa kau kehendaki. 
pernahkah ketika kau mendengar sebuah lagu dan seketika ada seseorang yang dulu begitu berharga di hidupmu tiba-tiba melintas di fikiranmu seolah nyata.
selalu ada hal-hal yang bisa membuat mesin waktumu menyala tiba-tiba. dan fikiranmu pergi membawakan masa lalu di hadapanmu. tak peduli masa lalu itu ingin kau lupakan atau sesuatu yang ingin kau ingat.
maka tak perlulah kau berusaha menyesali masa lalu. 
Dengan begitu, saat fikiranmu pergi ke masa lalumu yang suram, tak akan ada rasa sakit di hatimu.

Tulisan ini dibuat setelah dengan sekonyong-konyongnya fikiranku pergi ke masa lalu yang tak ingin lagi kuingat, hanya karena melihat seseorang yang entah siapa itu.

Apr 11, 2012

3019 mdpl

8-9 April 2012

3019 mdpl

Tidur beratapkan langit dan bulan purnama.
Malam itu di puncak pangrango, hanya ada kami 7 orang manusia yang kelelahan, malaikat pencatat dan Tuhan yang selalu mengawasi. Berada jauh dari hiruk pikuk kota yang hanya bisa kami lihat dari kerlipan-kerlipan cahaya di kejauhan, rasanya begitu menenangkan. Melihat kelangit luas yang terbentang tanpa tiang, dan kali ini (hampir) tanpa awan. Berhiaskan bulan penuh seperti buah cerry kekuningan. lalu rasanya aku tak pernah bisa berharap lebh indah dari ini. kenangan yang tak mungkin terulang karena yang berharga dari sebuah kenangan adala ia hanya terjadi sekali dan tak akan pernah ada yang sama.

Thanks for another great memories with u,
with all of my best friends.

Mar 28, 2012

Sajak kangen dari Rendra yang kutuliskan lagi untukmu

Kau tak akan mengerti kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna cinta telah sembunyikan pisaunya
membayangkan wajahmu adalah siksa
kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
engkau telah menjadi racun bagi darahku
apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api

Karya: WS. Rendra

Fate

Tak ada yang kebetulan di dunia ini
Karena setiap pertemuan adalah takdir
Dan setiap kejadian
tercipta untuk sebuah alasan

Ada hal hal yang mampu kita pahami
Namun tak sedikit yang jadi misteri

Sebabnya
Tak sedikitpun aku menyesal mengenalmu

Meski mungkin
Pertemuan kita terjadi bukanlah untuk cinta

Namun
semua itu telah mengajarkan aku
cara untuk tersenyum 
cara untuk bahagia
yang dahulu sempat kulupa










*) Percayalah pada Alloh SWT, atas semua aturan yang dibuat-Nya. 
    Dia tahu yang terbaik untuk ciptaan-Nya
sumber gambar dari sini

Mar 24, 2012

Yang sengaja dilupakan karena belum saatnya

Sebuah buku bersampul coklat itu tertinggal di bangku taman. Dengan rasa penasaran kubuka satu-satu lembarannya. Kosong. Namun buku itu terlihat kusam, pada tepian lembarannya yang putih terdapat warna kecoklat-coklatan seolah telah dibuka berkali kali. Lalu, lembar demi lembar buku itu kubuka hingga pada lembaran terakhir.

Pada lembar yang terakhir, sebuah sketsa wajah seorang laki-laki tergambar di sana. Aku tak tahu siapa. Jika kuamati, wajah lelaki sketsa itu biasa saja, namun ada yang istimewa padanya, entah apa. Sketsa itu terasa begitu nyata bagiku. kemudian ada sebuah kalimat tertulis dibawah sketsa itu.
"I am not in love, i'm just like the idea of falling in love with him"

Hatiku merasakan sesuatu.
Seolah merasakan perasaan ragu-ragu dari sang pemilik buku ini. Apakah ia benar-benar "jatuh cinta", ataukah ia hanya berfikir jika ia jatuh cinta?. Sebuah keragu-raguan pada perasaannya sendiri. 

Kuamati lembaran terakhir itu hingga kemudian pada pojok bawah kulihat kalimat lain dengan tulisan yang lebih kecil.
"I Don't know what LOVE is,
maybe not this time, 
when love can't possibly lead to marriage"

Mungkinkah..
Dalam fikiranku aku menerka-nerka..
mungkin pemilik buku ini adalah orang yang jatuh cinta namun mesti merelakan perasaannya sendiri.
Menyerah kalah, karena cinta yang datang bukan pada waktunya.

Aku juga percaya.. Cinta haruslah dibuktikan dalam sebuah pernikahan,
jika tidak.
Lebih baik tak usah!!.
kubur perasaan itu dalam-dalam hingga nanti saatnya tiba.
Cinta itu benar-benar akan tumbuh dengan sendirinya.
Mekar dalam sebuah taman yang indah, bernama pernikahan.














sumber gambar dari sini

Mar 18, 2012

Jika suatu hari

Ada yang berkata:
"jika berharap pada manusia maka harus siap untuk kecewa.. sama seperti cinta..
jika kita jatuh cinta maka harus siap untuk terluka.."
dan sampai saat ini aku tak pernah mau, bahkan untuk sekedar siap..
Entahlah..
Jika kemudian hatiku sendiri telah mampu merelakan dirinya terluka.













*Sumber gambar dari sini

Mar 8, 2012

Surat



Suatu hari aku berkunjung pada ruang hatiku sendiri. Hati yang lama tak pernah lagi kusapa. Isinya penuh sesak dengan surat-surat yang tak pernah sampai, entah untuk siapa. Nama-nama yang tertulis disana terlihat buram seperti coretan pensil yang tak sempurna dihapus. Kubaca surat itu satu-satu. Terkadang kutemukan puisi tentang cinta, kesedihan atau tentang mentari di ujung senja, juga kisah-kisah yang tak pernah selesai. Kubawa beberapa surat itu untuk kukirimkan, entah kukirim untuk siapa. Atau mungkin saja aku tuliskan namamu disana?












Sumber gambar dari sini.