Feb 26, 2012

Lampu Jalan

Saat gerimis menjelang malam,
Pernahkah kau perhatikan lampu-lampu jalan yang kuyup?
Cahaya keemasan yang malu-malu membuat sekelilingnya remang-remang.
katakan padaku,
Apa yang kau rasakan saat melihatnya?

adakah sama sepertiku?

~ Teringat seseorang yang sering menghabiskan waktu dijalanan, entah untuk mencari makan atau untuk sebuah kebebasan yang tak dipunya saat pulang. Pertanyaan yang tak terjawab karena takkan pernah sempat aku ajukan?



















Sumber gambar dari sini

Feb 23, 2012

Oblivisci

Seperti layang-layang yang terputus dari benang angan-angan,  merelakannya terlepas bebas kemudian sekedar jadi pengingatan. #oblivisci

Kau bilang, engkau adalah gerimis. aku ingin tahu pada rintik yang mana sebagai aku, itukah yang terhempas pada aspal yang tandus?. #oblivisci

Mendung yang menghilang setelah hujan. Entah melupakan atau terlupakan, rela pergi demi indahnya pelangi. #oblivisci

Adalah pohon tua yang tumbang dan lapuk. Tak berdaya dalam rimba hati yang merindukan hujan. #oblivisci

Cahaya lilin belum juga padam, tetapi bayangan itu telah menghilang entah sejak kapan. #oblivisci

Dedaunan kering yang meranggas, bukan karena ingin tetapi karena ranting yang tak mampu lagi menjadi penyangga. #oblivisci

Satu-satunya bunga di taman itu, yang kupetik kemudian kusimpan dalam hati. kini layu tak lagi wangi seperti dulu. #oblivisci












#oblivisci (latin) : to forget, melupakan.
sumber gambar dari sini.

Feb 21, 2012

Direct Action

Karena 
INDONESIA 
Lebih 
Asik 
Tanpa 
JIL
(Jaringan Islam Liberal)


#IndonesiaTanpaJIL

Feb 20, 2012

Twitter dan Pagi yang Galau

Setelah ini adalah beberapa twitku di pagi hari, 
dan terkadang hariku dimulai dengan pagi yang galau.
  1. @mochzein: Aku iri dengan pagi, ia selalu diberi ucapan selamat.
  2. @mochzein: Saat kau pergi menjelma angin pagi, Aku tak sempat mengemas mimpi.
  3. @mochzein: Pagi. mudah sekali kau pergi, seperti tak pernah ada yang kau sesali.
  4. @mochzein: Dan malampun bergegas menyambut pagi. O’ rindu, kenapa kau masih disini?
  5. @mochzein: Kala pagi. aku mengeja namamu lewat puisi, yang tercipta dari sisa-sisa mimpi.
  6. @mochzein: Pagi adalah cara tuhan mengusirku dari mimpi tentangmu.
  7. @mochzein: Pagi ini, esok dan pagi-pagi setelah ini. akan slalu kuterbangkan serangkaian kata tentangmu ke langit. Semoga Tuhan membacanya.
  8. @mochzein: Hei, apa kau tak pernah lelah bermain? Setelah semalam dimimpiku, sepagi ini kau sudah bermain di kepalaku.
  9. @mochzein: Kau seperti embun pagi yang sekejap mencintai dedaunan lalu menghilang, menjelma angin yang entah kemana.

Feb 16, 2012

Pagi dan Mimpi


Pagi adalah cara Tuhan mengusirmu dari mimpiku.
Setelah dengan kurang ajar kau masuk ke mimpiku semalam.
Padahal mimpiku tanpa celah, tanpa jendela, tanpa pintu.
lalu lewat mana kau menyelinap?
Atau kau diam-diam bersembunyi di kepalaku.
bersemayam dalam bagian kelam pikiranku.
Mengendap perlahan, menunggu waktu yang tepat.
hingga kemudian...
“Tara..!!”
Kau perlihatkan lengkungan senyum itu di hadapanku.
Yang entah mengapa membuat lututku gemetar.
Seakan kau ingin memberitahu eksistensimu.
bahwa kau memang nyata.
Kau ada.
Dan harus kuselesaikan secepatnya.
O, Skripsi ku, kamu.
 










#skripsiKebawaMimpi
#NightMare

Sumber gambar dari sini

Feb 15, 2012

Lagu Lama

Jika kemudian...
Saya lebih banyak mendengarkan lagu lama..
tak usah heran atau kemudian bertanya..
karena alasannya pun sederhana saja..

lagu baru
entah bagus atau tidak.
tak pernah bisa mengingatkan kita.
pada kenangan tentang apapun.

sumber gambar dari sini

Feb 14, 2012

Pagi dan Para Makhluk Tuhan


#1

Pagi adalah cara tuhan membuatmu tersenyum.
Lewat burung pipit yang bercericit entah sedang bernyanyi atau hanya ingin kawin. Ayam yang kemudian satu-satu berkokok saling sahut. Kambing, sapi dan kerbau yang mulai gelisah dalam kandangnya membayangkan nikmatnya mengunyah rumput hijau yang basah. Jangkrik yang sedari tadi bungkam, melompat di sela rerumputan lalu tertangkap burung yang sedang ingin sarapan. Di ujung sana, samar terdengar suara embun yang jatuh serempak dari atas pohon pinus, terserak karena rantingnya bergoyang oleh bajing yang melompat-lompat. Dan aku menikmatinya sambil minum kopi, menghangatkan diri dari dinginnya pagi sambil menunggu kehangatan yang dibawa matahari.

Feb 12, 2012

"[F*CK]LENTINE"

Surat itu masih tertutup rapat. Rasa sakit ini sungguh tak mudah untuk dilupakan. Meskipun sudah satu minggu kita tak pernah lagi bertemu. Ahh, Kejadian malam itu. Mengapa sikapmu begitu cepat berubah?. Kamu menjadi sosok yang tak kukenal, ataukah aku memang tak pernah mengenal siapa Sri sebenarnya. Tamparan telapak tanganmu yang memerahkan pipi kiriku tak seberapa dengan kekecewaan yang aku alami. Aku tidak menyangka kamu berani melakukan itu padaku.

***

Malam itu, 14 februari. Sudah kubulatkan tekad untuk menyatakan cintaku padamu. Sekuntum mawar merah dan deru ombak adalah dua hal romantis yang akan membuat malam ini istimewa. Semuanya sudah kusiapkan dan aku yakin tak hanya aku dan kamu jiwa-jiwa yang dimabuk cinta malam itu. Karena malam itu adalah malam yang sempurna berterakan sejuta kerlip bintang.

Tetapi, Semua berubah tak lagi seperti yang aku harapkan. Mawar yang kuberikan padamu menjadi tak berarti. Kamu hanya menangis sambil berlari. Kejutan sepesial yang sudah kupersiapkan untukmu bahkan belum ku berikan. Aku bingung, apa yang salah dengan ungkapan cintaku?. 

Dan malam itu menjadi malam terakhir aku melihatmu. hari-hari berlalu tanpa ada satupun kabar darimu, hingga sore tadi.

Surat yang ada ditanganku saat ini, aku tahu ini darimu. Aku juga tau kamu menyesal dan akan meminta maaf padaku. Entah itu salahmu atau bukan, sudah sifat dirimu yang akan tersenyum lebih dulu dan meminta maaf padaku. Inilah yang aku tunggu, permintaan maaf darimu dan semoga kamu mau kembali padaku.

 ***
Kepada...
Mas Slamet


Kang Mas.. Terus terang aku minta maaf atas kejadian malam itu, saat malam 14 februari di bawah semilir pohon nyiur. Aku menggaplok pipimu, bukan karena aku benci tapi karena cintaku tulus padamu. Kita tidak boleh berbuat seperti orang yang sudah menikah, Dosa mas.. Untuk sementara kita tidak usah ketemu, aku disuruh bapa pulang ke kampung bantu-bantu bu lik yang mau lahiran. Sementara itu kang mas kerja saja yang rajin. Jabatan mandor di kebun sawit itu jangan disia-siakan. Kalau memang jodoh, kita pasti akan menikah. Setelah menikah, diriku bulat-bulat milik kang mas, diuntel-untel juga ndak apa-apa.

Sekian dulu mas.
Jaga kesehatanmu dan banyak-banyak inget gusti Alloh.
Laki-laki yang baik akan mendapatkan wanita yang baik pula.

Dari Wanita pendamba pria sholeh
Sri



Based on komik : "Falentine day iku opo" by Yan's

Sumber gambar dari sini


Feb 10, 2012

Perpisahan

"Pada akhirnya..
Ikatan ini akan terlepas satu-satu..
dan betapa sulit menjadi yang tertinggal atau meninggalkan"
sedihnya..
sekarang tinggal tiga..
cuma bisa bilang thanks for everything
kalian orang-orang terbaik yang pernah menerakkan jejak bersamaku.

Hadiah kecil dan Sahabat

Hadiah kecil untukmu..
Sahabat dan kotak rahasia
Apa kau tahu persamaannya??
Sahabat adalah tempat kau menaruh rahasia hati,
tanpa pernah takut rahasiamu tersebar jadi kabar.

Hadiah kecil untukmu..
Sahabat dan conan 12-14
Apa kau tahu persamaannya.
Sahabat adalah bagian yang melengkapi hidupmu,
Mengisi kekosongan yang tercipta oleh sepi dan dukamu.

Hadiah kecil untukmu
Sahabat dan Jeruk
Apa kau tahu persamaannya?
Sahabat adalah yang memberi hidupmu penuh rasa,
Terkadang kecut, tapi menyegarkan dikala semangat sedang hilang.

Hadiah kecil untukmu
Sahabat dan semangka v
Apa kau tahu persamaannya?
Sahabat adalah tempat dimana kau merasa nyaman,
sebuah rumah tempat kau pulang ke segala tenang.

Dan Sebuah hadiah luar biasa...
dari para sahabatku yang sangat luar biasa
Bahwa..
Galau pasti berlalu..!!

Bogor, 08 Februari 2012











^hadiah kecil untuk para KTN: ipeh, ayu, ufa, dan adim..
ayu.. maaf ya salah beli edisi konannya.. hehe...
Thanks buat semuanya..
sumber gambar dari sini

Feb 7, 2012

Galau itu . . .


Ketika aku berbicara tentang rintik hujan, atau tentang bulan yang berwarna merah jambu, mengapa kau sebut aku sedang galau. Dan kini kata itu sudah menjadi hampir sebuah sebutan yang negatif yang menyerupai alay (anak layangan) atau kata lain yg tidak enak didengar di telinga.. Taukah kau, tak apa bila kau sebut itu galau dan menurutku galau itu tak mengapa, tak seburuk yang kau kira.

Menikmati hal-hal sederhana yang terkadang sering terlupakan. Pernahkah kau menyadari betapa indahnya embun yang berbinar tertimpa cahaya mentari kala pagi? Atau tentang semilir angin lembut yang menyusup diam-diam lewat celah jendela membuat riak-riak pada tirai? Indah bukan?. Apa ketika kau menikmati itu dan mengungkapkannya lewat  barisan huruf-huruf yang terangkai artinya sedang galau? Kurasa tidak. Dan sekali lagi bagiku, Galau itu tak mengapa.

mungkin kata-kataku tak seberapa galau dibanding kata-kata om GM ini..
"Kenapa selama ini orang praktis terlupa akan burung gereja, daun asam, harum tanah: benda-benda nyata yang, meskipun sepele, memberi getar pada hidup dengan tanpa cincong? Tidakkah itu juga sederet rahmat, sebuah bahan yang sah untuk percakapan, untuk pemikiran, untuk puisi-seperti kenyataan tentang cinta dan mati?" -(Goenawan Mohamad)"

Feb 5, 2012

Terserak

Saat kudengar kabar yang kau bawa senja tadi.
ada sekeping hati yang terkoyak,
abjad demi abjadnya terserak.
tak lagi utuh sebagai sajak.
ku punguti satu-satu, coba kurangkai jadi batu.
Tak mudah memang, tapi ku yakin aku mampu.








Sumber gambar dari sini.

Feb 4, 2012

“bosan” katanya.

Ia tak hendak menghitung. tapi, tahun-tahun yang melintas itu setiap kali mengucapkan salam padanya. seolah pamit sembari menerakan jejak yang melekat pada tiap dinding dinding ingatannya. 

nyaris sembilan tahun ia lalui. belum genaplah satu dasawarsa, tetapi bukan rentang waktu yang sebentar untuk sebuah penantian. 

dan kini.. 
ia sudah bosan menanti.. 

Hanya ingin

aku sedang geram. 
kedua telingaku sudah muak mendengar cerita tentang air mata dan darah. 
tentang sejarah yang kabur. 
tentang kemiskinan yang aneh. 
tentang rakyat yang bertanya-tanya. 
tentang penguasa yang dungu. 
dan tentang pemuka agama yang terlena. 

Tulisan ini sebuah perlawanan. 
persetan dengan kaidah-kaidah. 
persetan dengan aturan-aturan. 
puisikah? 
prosakah? 
atau apalah... 
Bukankah indah tidak indah akan berbeda di setiap kepala? 

karena aku 
hanya ingin menulis.
 
menulis dengan geram! 

#untuk aku yang tak bisa buat puisi dan untuk kekesalan yang tak tersampaikan.

Tersesat

Seberkas cahaya terlihat di ujung sana.
sesekali meredup, membuat jalanan ini remang-remang
Namun aku harap ada yang menjaganya di sana.
agar tak lekas padam.
sebelum aku merasakan hangatnya.









Sumber gambar dari sini.

If This Was A Movie


Kabut pagi mulai beranjak pergi, terbawa semilir angin yang membelai pucuk-pucuk bunga jambu, yang kemerahan seakan menggoda para lebah madu. Dan aku disini sambil gelisah menunggu, dirimu.

Lima menit lagi acaranya akan dimulai, tamu undangan sudah berdatangan dan mulai memenuhi kursi-kursi di pekarangan rumah. Tapi kau belum datang juga. Aku semakin cemas dan gelisah. “ahh.. mungkinkah?”.

Akhirnya acara dimulai hingga tibalah aku duduk di depan penghulu. Seorang lelaki di sampingku terbata-bata mengucap ikrar pernikahan. Air mataku tak henti mengalir. Hatiku masih gelisah menunggu dirimu. Akankah kau hadir dan berteriak membatalkan pernikahanku dengannya. Dan kita akan berlari bersama demi cinta kita.

“Andai ini sebuah film, mungkin semua itu akan terjadi, dan kau seharusnya ada di sini.”   

“If This was a movie, you’d be here by now” –Taylor Swift


Lirik di sini

Feb 1, 2012

Mati jadi Abu


Malam ini.
Ada yang kubunuh di hatiku.
Kupotong-potong lalu kubakar hingga mengabu.
Kemudian kuhanyutkan pada ombak yang berderu
Esok pagi
Dihatiku tak pernah ada lagi...
Kamu