Mar 28, 2012

Sajak kangen dari Rendra yang kutuliskan lagi untukmu

Kau tak akan mengerti kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna cinta telah sembunyikan pisaunya
membayangkan wajahmu adalah siksa
kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan
engkau telah menjadi racun bagi darahku
apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api

Karya: WS. Rendra

Fate

Tak ada yang kebetulan di dunia ini
Karena setiap pertemuan adalah takdir
Dan setiap kejadian
tercipta untuk sebuah alasan

Ada hal hal yang mampu kita pahami
Namun tak sedikit yang jadi misteri

Sebabnya
Tak sedikitpun aku menyesal mengenalmu

Meski mungkin
Pertemuan kita terjadi bukanlah untuk cinta

Namun
semua itu telah mengajarkan aku
cara untuk tersenyum 
cara untuk bahagia
yang dahulu sempat kulupa










*) Percayalah pada Alloh SWT, atas semua aturan yang dibuat-Nya. 
    Dia tahu yang terbaik untuk ciptaan-Nya
sumber gambar dari sini

Mar 24, 2012

Yang sengaja dilupakan karena belum saatnya

Sebuah buku bersampul coklat itu tertinggal di bangku taman. Dengan rasa penasaran kubuka satu-satu lembarannya. Kosong. Namun buku itu terlihat kusam, pada tepian lembarannya yang putih terdapat warna kecoklat-coklatan seolah telah dibuka berkali kali. Lalu, lembar demi lembar buku itu kubuka hingga pada lembaran terakhir.

Pada lembar yang terakhir, sebuah sketsa wajah seorang laki-laki tergambar di sana. Aku tak tahu siapa. Jika kuamati, wajah lelaki sketsa itu biasa saja, namun ada yang istimewa padanya, entah apa. Sketsa itu terasa begitu nyata bagiku. kemudian ada sebuah kalimat tertulis dibawah sketsa itu.
"I am not in love, i'm just like the idea of falling in love with him"

Hatiku merasakan sesuatu.
Seolah merasakan perasaan ragu-ragu dari sang pemilik buku ini. Apakah ia benar-benar "jatuh cinta", ataukah ia hanya berfikir jika ia jatuh cinta?. Sebuah keragu-raguan pada perasaannya sendiri. 

Kuamati lembaran terakhir itu hingga kemudian pada pojok bawah kulihat kalimat lain dengan tulisan yang lebih kecil.
"I Don't know what LOVE is,
maybe not this time, 
when love can't possibly lead to marriage"

Mungkinkah..
Dalam fikiranku aku menerka-nerka..
mungkin pemilik buku ini adalah orang yang jatuh cinta namun mesti merelakan perasaannya sendiri.
Menyerah kalah, karena cinta yang datang bukan pada waktunya.

Aku juga percaya.. Cinta haruslah dibuktikan dalam sebuah pernikahan,
jika tidak.
Lebih baik tak usah!!.
kubur perasaan itu dalam-dalam hingga nanti saatnya tiba.
Cinta itu benar-benar akan tumbuh dengan sendirinya.
Mekar dalam sebuah taman yang indah, bernama pernikahan.














sumber gambar dari sini

Mar 18, 2012

Jika suatu hari

Ada yang berkata:
"jika berharap pada manusia maka harus siap untuk kecewa.. sama seperti cinta..
jika kita jatuh cinta maka harus siap untuk terluka.."
dan sampai saat ini aku tak pernah mau, bahkan untuk sekedar siap..
Entahlah..
Jika kemudian hatiku sendiri telah mampu merelakan dirinya terluka.













*Sumber gambar dari sini

Mar 8, 2012

Surat



Suatu hari aku berkunjung pada ruang hatiku sendiri. Hati yang lama tak pernah lagi kusapa. Isinya penuh sesak dengan surat-surat yang tak pernah sampai, entah untuk siapa. Nama-nama yang tertulis disana terlihat buram seperti coretan pensil yang tak sempurna dihapus. Kubaca surat itu satu-satu. Terkadang kutemukan puisi tentang cinta, kesedihan atau tentang mentari di ujung senja, juga kisah-kisah yang tak pernah selesai. Kubawa beberapa surat itu untuk kukirimkan, entah kukirim untuk siapa. Atau mungkin saja aku tuliskan namamu disana?












Sumber gambar dari sini.

Mar 6, 2012

Negeri Dongeng?

Kita berumah di Negeri Dongeng.
Layaknya peri-peri yang lepas dari geliat waktu
Terbang meski tanpa sayap kupu-kupu.
Kita taburkan benih-benih sejarah.
Pada tanah-tanah tempat kita singgah.
Pada hamparan pasir penuh warna.
Pada pucuk-pucuk gunung yang hijau.
Pada jiwa-jiwa yang berlarian.
Kemudian benih itu tumbuh.
Menjadi nama-nama, tempat juga cerita.

Tanah Baru, Januari 2012












Sumber gambar dari sini.

Mar 1, 2012

Say Yes to March!! Say Yes to March!!


Hari ini adalah hari pertama di bulan maret, dan entah kenapa waktu terasa berlalu sangat cepat ataukah memang begitu? entahlah. Begitu cepatnya hingga tidak terasa sudah terlewati februari tanpa ada hal yang berarti dengan ‘sesuatu yang harus selesai’ itu. Target februari pun beralih ke maret. Kemudian.. Aku pun di sini masih bertanya sebenarnya apa yang menghambat ‘sesuatu yang harus selesai’ itu tak jua kunjung selesai?
                Hmm.. membingungkan.. Rasa-rasanya tak ada gairah sama sekali yang dapat mendorong diriku untuk menyelesaikan ‘sesuatu yang harus selesai’ itu. Maka kemudian diciptakanlah beberapa pemantik ‘api’ semangat. Pemantik itu adalah Salju, tetapi.. (tetep.. selau ada tapinya..). Keinginan kesana memang cukup kuat sebagai pemantik, tapi ada sesuatu yang membuat pemantik itu tak juga bisa membuat api berkobar, mungkin saat ini hanya sekedar api unggun bukan api yang bisa membakar gedung DPR sana.. (sedikit berlebihan). Sebabnya, aku masih tak ingin ada yang tertinggal di sini, walaupun itu hanya sebuah perasaan. Maka tugasku kini adalah menghilangkan perasaan itu dahulu sebelum aku benar benar terpantik kemudian menjadi bersemangat.

Ahh.. mungkin itu cuma alasan ku saja.. memang sulit untuk melupakan (#oblivisci..)
Pada akhirnya.. jika memang perasaan itu tak bisa dihilangkan..  aku akan tetap berusaha membuat api unggun itu untuk berkobar layaknya api yang membakar istana presiden.. Bulan ini menjadi penentuan!!
Ganbatte.. semangat!! 

Sumber gambar di sini.