Mar 24, 2012

Yang sengaja dilupakan karena belum saatnya

Sebuah buku bersampul coklat itu tertinggal di bangku taman. Dengan rasa penasaran kubuka satu-satu lembarannya. Kosong. Namun buku itu terlihat kusam, pada tepian lembarannya yang putih terdapat warna kecoklat-coklatan seolah telah dibuka berkali kali. Lalu, lembar demi lembar buku itu kubuka hingga pada lembaran terakhir.

Pada lembar yang terakhir, sebuah sketsa wajah seorang laki-laki tergambar di sana. Aku tak tahu siapa. Jika kuamati, wajah lelaki sketsa itu biasa saja, namun ada yang istimewa padanya, entah apa. Sketsa itu terasa begitu nyata bagiku. kemudian ada sebuah kalimat tertulis dibawah sketsa itu.
"I am not in love, i'm just like the idea of falling in love with him"

Hatiku merasakan sesuatu.
Seolah merasakan perasaan ragu-ragu dari sang pemilik buku ini. Apakah ia benar-benar "jatuh cinta", ataukah ia hanya berfikir jika ia jatuh cinta?. Sebuah keragu-raguan pada perasaannya sendiri. 

Kuamati lembaran terakhir itu hingga kemudian pada pojok bawah kulihat kalimat lain dengan tulisan yang lebih kecil.
"I Don't know what LOVE is,
maybe not this time, 
when love can't possibly lead to marriage"

Mungkinkah..
Dalam fikiranku aku menerka-nerka..
mungkin pemilik buku ini adalah orang yang jatuh cinta namun mesti merelakan perasaannya sendiri.
Menyerah kalah, karena cinta yang datang bukan pada waktunya.

Aku juga percaya.. Cinta haruslah dibuktikan dalam sebuah pernikahan,
jika tidak.
Lebih baik tak usah!!.
kubur perasaan itu dalam-dalam hingga nanti saatnya tiba.
Cinta itu benar-benar akan tumbuh dengan sendirinya.
Mekar dalam sebuah taman yang indah, bernama pernikahan.














sumber gambar dari sini

No comments:

Post a Comment