Sep 9, 2012

Gak cuma Kugy yang punya, kita juga punya..


Akhirnya kesampean juga nonton perahu kertas.. disini saya tidak akan menilai dan mereview film itu seperti apa.. karena dari awalpun saya tidak punya ekspektasi apa-apa pada film ini.. takut kecewa.. soalnya saya sangat suka dengan versi novelnya.. dan benar saja.. satu part dari novel itu yang paling saya ingat.. “Bulan, Perjalanan, Kita” hilang begitu saja dalam film.. mungkin lebih dikerdilkan kali ya adegannya.. adegan di keretanya sih ada.. tapi berbeda.. dan yang ini bikin agak kecewa.. (padahal katanya gak punya ekspektasi apa-apa ama filmnya) haha.. tetap saja.. agak kecewa..

Menonton film atau membaca novel memang sering mengajarkan kita pada sesuatu yang kadang kita lupa.. seperti seseorang yang sedang mengingatkan kita kembali pada hal-hal penting di dunia ini.. dan malam ini saya diingatkan kembali tentang mimpi, tentang harapan, tentang realitas, tentang takdir Tuhan yang terangkai dari serentetan kebetulan yang terencana, tentang hidup yang berputar, tentang persahabatan, tentang cinta.

Membuat sedikit merenung kembali..

Malam ini saya senang sekali.. bukan karena akhirnya kesampaian nonton film ini.. tapi karena saya menonton bersama sahabat-sahabat terbaik.. meskipun gak lengkap semua sih..

jika kugy, keenan, eko dan noni punya pura-pura ninja.. saya punya “keluarga tanpa nama”..

kita tak tahu kemana perahu kehidupan kita akan berlayar.. mungkin nanti sampai pada samudera yang berbeda, tapi semoga kita akan selalu ingat untuk kembali pulang.. Ingat! ada satu dermaga yang harus kita kunjungi pada 2020 nanti dan semoga Tuhan memerintahkan anginnya agar perahu kita bisa berkumpul kembali di sana.. lalu kita akan saling berbagi cerita tentang tempat tempat indah yang telah kita arungi.. tentang pelajaran yang telah kita tempuh.. ah.. Love you All..



Source dari sini

No comments:

Post a Comment