Postingan ini hanya mengingatkan saya sendiri.. Betapa ingin terlihat lebih di mata orang lain itu tidak elok.. Hehe
Cerita 1
Ada seorang pemuda bernama bejo dan seorang tukang cukur yang ngaku pinter. Bejo adalah orang yang sangat bodoh, begitulah yang sering dibilang si tukang cukur yang ngaku pinter kepada semua pelanggannya. Suatu hari ada seorang pemuda datang ke tempat cukur itu, penampilannya necis kaya eksekutif muda.
Namanya juga manusia, punya naluri selalu ingin dilihat ‘lebih’ oleh orang lain, begitupula si Tukang Cukur Yang Ngaku Pinter (TCYNP) ini. Salah satu cara agar kita terlihat pintar adalah dengan menunjukkan bahwa orang lain lebih bodoh,, maka di ajak ngobrol lah si eksekutif muda ini sama si TCYNP.
TCYNP : “Bos, mau saya kenalin sama orang paling bodoh di dunia gak? Dia ini gak ngerti sama sekali yang namanya duit.. bayangin aja zaman kaya gini ga tau duit, Apa coba namanya kalo bukan bodoh?”
EksMud: “Masa ada sih pak zaman sekarang orang yang gak tau duit?”
TCYNP : “Itu si bejo!” (kata si tukang cukur sambil nunjuk ke arah lelaki kurus bernama bejo yang lagi duduk di depan etalase tempat cukur)
EksMud: “ah, yang bener pak?”
TCYNP : “Sini saya buktiin!” lanjut si tukang cukur.
Si Tukang cukur yang ngaku pinter ini akhirnya nyamperin lelaki kurus bernama bejo dan nyodorin uang 500 rupiah dan 1000 rupiah… bejo disuruh milih uang mana yang ia mau. Bejo Keliatan lagi mikir lalu tanpa diduga tangan bejo ngambil uang 500 perak atau yang nominalnya paling kecil. Si tukang cukur yang ngaku pinter pun nyengir penuh kemenangan.
Setelah selesai dicukur, si eksmud pun penasaran sama si bejo, kenapa kok dia lebih milih uang 500 rupiah yang lebih kecil nominalnya dibanding 1000 rupiah, kemudian terjadilah percakapan antara si eksmud sama bejo.
Eksmud: “misi jo, kamu kok lebih milih uang 500 rupiah dibanding 1000?, apa kamu ga tau kalo 1000 rupah itu lebih gede nilainya?”
Bejo: “tau lah om, karena itu saya ambil yang 500”
Eksmud: “lah kok gitu?” (si eksmud pun kebingungan)
Bejo: “ssst… ini namanya permainan om, kalo saya ambil 1000 dari si tukang cukur, maka permainan ini langsung selesai. Besok besok dia gak akan ngasih saya uang kayak tadi. Itulah kenapa saya milih yang 500. Biar tiap hari tetep dapet uang.”
***
Siapapun kalo dibilang pinter ya pasti seneng… Kadang orang terlalu sibuk membuktikan dirinya pinter dimata orang lain padahal kenyataannya dia sedang dibodoh bodohi..
Cerita 2
Cerita yang ini saya denger langsung dari yang ngalamin.. dia seorang auditor Bank yang tugasnya meng-audit keuangan sebuah perusahaan. Pada suatu hari ia akan mengaudit sebuah perusahaan tepatnya perkebunan kelapa sawit. Ia pun membawa bawahannya yang masih baru sebagai asisten.
Asisten si bapak auditor ini belom pernah sama sekali terjun langsung ke lapangan, apalagi ke kebun sawit. Pohon sawit saja dia gak tau. Sampai pada akhirnya tibalah mereka di lokasi yang dituju. Dengan ditemani pihak perkebunan merekapun keliling keliling. Tempat yang mereka kunjungi pertama adalah kebun karet. Selain komoditas sawit, ternyata perusahaan ini juga punya perkebunan karet yang cukup luas.
Terkesima dengan jajaran pohon yang rapi dan menjulang tinggi dan mungkin juga ingin dianggap pintar oleh atasannya, maka si asisten ini membuka pembicaraan dengan bertanya sama petugas wakil dari perusahaan.
“sepertinya pengelolaan kebun di sini cukup bagus pak,.. saya lihat pohon sawitnya tinggi-tinggi…” sambil nunjuk jajaran pohon karet yang menjulang tinggi.
Kemudian…
Hening…
Si bapak auditor dan bapak petugas pun lalu ketawa.
sambil senyum senyum si bapak petugas jawab: “iya mas, Cuma disini sawit yang pohonnya tinggi-tinggi dan bisa disadap kaya pohon karet…”
***
Terkadang ingin terlihat pintar di depan orang lain justru akan terlihat bodoh. Dan sayapun pernah mengalaminya…
No comments:
Post a Comment