pagi ini, ada semacam mendung yang rimbun di langit dadaku.
hingga mentari tak mampu sinari hati yang gelisah.
arrgh.. aku sedang resah. resah yang entah karna apa.
kutanya hatiku, namun ia masih saja bungkam akan sebabnya.
Nov 2, 2011
Oct 1, 2011
Sep 18, 2011
[Roman]tis
Romantis adalah ketika kekasihmu memberikanmu bunga yang indah, menemanimu sepanjang hari dan ia membacakan untukmu sebuah buku hingga kau terlelap dipangkuannya.
Hari ini dia begitu romantis. Bunga pemberiannya kali ini sungguh indah. Tak hanya ada mawar merah favoritku, ada melati, anggrek, lili, mawar putih, dan berbagai macam krisan. Kuhirup wanginya dalam-dalam, begitu menenangkan. Kedamaian hatiku mungkin bukan hanya karena bunga-bunga pemberiannya ini. Tapi kehadirannya disisiku, menemaniku seharian adalah obat penenang jiwa paling ampuh.
Sedari tadi ia hanya duduk bercerita. Menceritakan kembali indahnya kisah kasih kami berdua. Aku masih ingat betul semua kisah yang diceritakan olehnya. Bagaimana kisah pertemuan kami di toko buku, saat tak sengaja buku yang kami ingin beli ternyata sama "perahu kertas" nya Dee. Lalu, Bagaimana kisah lamarannya padaku yang hanya seminggu sejak kami berkenalan dan ajaibnya aku langsung mengangguk menerima cintanya. Hingga bagaimana satu bulan yang lalu akhirnya kami menyempurnakan separuh agama kami, menikah. Saat-saat paling bahagia dalam hidupku.
Aku menatap wajah suamiku lekat-lekat. Wajah yang penuh ketegaran. Sesaat tadi ia berhenti bercerita. Namun kali ini ia mengambil sebuah buku berwarna hijau dari tasnya. Aku bersorak, Ini adalah kegemaran kami berdua, saat dimana kami akan membaca buku bersama. Walaupun terkadang saat aku malas dialah yang akan membacakannya untukku. Dan saat ini aku sedang malas-malasnya.
Suamiku membuka buku tepat pada bagian yang telah ia tandai, part 36^. suaranya begitu berat kali ini, sambil sesekali ia menyeka matanya. Aku terus mendengarkannya hingga ia selesai membaca. Hening sesaat, kemudian kembali aku melihat wajahnya. Matanya berkaca-kaca hingga kemudian air matanya tumpah. Ia meminta maaf padaku berkali-kali. Ia merasa semua ini salahnya. Tapi tidak bagiku, ini semua takdir. Aku tak perlu memaafkannya. Dan memang jika ada yang harus dipersalahkan, yang salah adalah supir truk mabuk yang menabrak mobil kami.
Hari sudah semakin larut, aku membujuknya untuk pulang. Entahlah, apakah dia mendengar bujukanku. Setelah agak lama terdiam akhirnya dia beranjak. Sebelum dia pergi dia membisikan sesuatu padaku. "aku mencintaimu, dan aku akan kembali besok agar kau tak sendirian". Aku mengangguk dan aku katakan padanya tak usah khawatir, karena disini aku tak sendirian, ada ayahku di sebelahku dan ibuku hanya berada tiga makam dari makamku ini.
^Footnote: Part 36 = Surah Yasin
Sep 2, 2011
Menjadi Jejak
Alasan orang membuat blog sangat beragam, mulai dari hobi nulis, sebagai buku catatan digital, cuma iseng, sebagai panggilan jiwa karena merasa terlahir sebagai titisan Tagore ataupun Pramoedya, sampai hanya karena pengen eksis.
dan alasanku membuat blog ini adalah…
ingin membuat sebuah jejak. Sebuah jejak yang dapat ku susuri kembali untuk melihat kemana saja selama ini aku dan fikiranku “melangkah”.. dan mungkin aku akan menyusurinya sambil tertawa dan makan popcorn..
Blog ini mungkin akan berisi curhatan, tulisan lepas atau mungkin hanya untaian kata tak bermakna.. namun blog ini akan tetap akan menjadi jejak-jejak langkah ku dalam mengarungi hidup..
#Tulisan ini dibuat agar tetap konsisten nulisnya.. semoga
Jun 1, 2011
Februari di bulan Juni
Ini kisah tentang juni dan kamu.
juni yang kini datang setelah februari, maret, april, dan mei silih berganti ku jalani.
Aku memang merindukan juni, sejak februari atau mungkin sejak januari,
sejak semuanya belum dimulai di sini.
namun kini, aku tak ingin lagi juni.
aku ingin ini februari.
Aku ingin mengulang kisah ini dari awal lagi.
mengenalmu di februari dengan cara ku sendiri.
mengenalmu secara sederhana dan sewajarnya.
hingga nanti aku di bulan juni.
Aku akan pergi tanpa takut kehilangan.
Dan juni akan tetap juni. bukan februari!
Karena juni aku harus pergi dan kau akan tetap di sini.
Seram, 1 juni 2011
nb:
ini bukan puisi, prosa ataupun karya seni..
ini hanya catatan kecil sbg pengingat..
seperti kata temanku..
catatan pengingat jika sewaktu-waktu mungkin qt lupa atau menderita amnesia.
juni yang kini datang setelah februari, maret, april, dan mei silih berganti ku jalani.
Aku memang merindukan juni, sejak februari atau mungkin sejak januari,
sejak semuanya belum dimulai di sini.
namun kini, aku tak ingin lagi juni.
aku ingin ini februari.
Aku ingin mengulang kisah ini dari awal lagi.
mengenalmu di februari dengan cara ku sendiri.
mengenalmu secara sederhana dan sewajarnya.
hingga nanti aku di bulan juni.
Aku akan pergi tanpa takut kehilangan.
Dan juni akan tetap juni. bukan februari!
Karena juni aku harus pergi dan kau akan tetap di sini.
Seram, 1 juni 2011
nb:
ini bukan puisi, prosa ataupun karya seni..
ini hanya catatan kecil sbg pengingat..
seperti kata temanku..
catatan pengingat jika sewaktu-waktu mungkin qt lupa atau menderita amnesia.
Subscribe to:
Posts (Atom)